Lagi - lagi, Soal REKSADANA

Dalam beberapa bulan terakhir di koran dan majalah ada begitu banyak berita mengenai reksadana. Yang saya tahu reksadana adalah sarana untuk investasi. Tetapi mengapa saya harus menyimpan uang saya di reksadana? Amankah uang saya di sana? Apa bedanya dengan tabungan, deposito, atau saham ?

Willy Santoso, Bandung
Mari kita bandingkan arus uang dalam ketiga instrumen yang anda sebutkan. Kalau anda menabung (di bank), berarti anda menaruh uang di bank. Dana anda dan ribuan atau jutaan nasabah yang lain oleh bank kemudian dipinjamkan kepada pihak lain, bisa perseorangan maupun institusi. Pihak yang meminjam uang ke bank ini harus membayar uang jasa yang disebut bunga. Bank juga harus membayar bunga kepada anda, tetapi bunganya lebih kecil dibanding dibanding bunga yang dibayarkan oleh orang yang meminjam uang ke bank. Pihak bank menikmati selisih bunga itu sebagai keuntungan.
Deposito juga sama. Uang anda ditaruh di bank, kemudian bank meminjamkan uang itu kepada pihak yang membutuhkan. Bank menerima bunga dari peminjam, dan membayar bunga kepada anda, penabung. Lantas apa beda antara tabungan dan deposito? Bedanya ada pada jangka waktu penyimpanan. Kalau anda menabung, anda bebas untuk menarik tabungan anda sewaktu-waktu. Tetapi kalau anda menyimpan uang dalam deposito, anda tidak bisa mengambil uang itu sewaktu-waktu. Deposito anda selalu diberi jangka waktu, misalnya bulanan, tiga bulanan, enam bulanan atau tahunan. Memang anda boleh menarik deposito anda sewaktu-waktu, tetapi anda akan dikenai denda.
Karena perbedaan waktu ini maka bunga yang dibayarkan kepada anda juga berbeda. Bunga tabungan lebih kecil dibanding bunga deposito. Mengapa? Karena lebih mudah bagi bank untuk mengelola deposito. Bank langsung bisa menghitung, berapa jumlah uang nasabah yang jatuh tempo satu bulan, tiga bulan, enam bulan atau satu tahun. Kalau banyak deposito tahunan, maka bank juga mudah memberikan kredit, misalnya kredit pemilikan rumah atau kredit kendaraan bermotor yang jangka waktunya juga panjang. Tetapi kalau sebagian besar dana yang disimpan di bank itu adalah dana jangka pendek, maka bank juga hanya berani memberi kredit jangka pendek.
Bagaimana dengan reksadana? Ada miripnya, tetapi banyak bedanya. Miripnya adalah anda menaruh uang pada pihak lain, dan pihak lain itu akan mengelola uang anda. Tentu mereka juga mencari keuntungan. Pihak lain itu mengambil fungsi sebagai manajer investasi, walaupun bisa jadi mereka adalah bank. Dinamakan manajer investasi karena sebenarnya di sini anda tidak sedang menabung, tetapi sedang berinvestasi. Gampangnya saja, yang namanya menabung berarti anda sekadar menyimpan uang. Tetapi kalau investasi, anda memutar uang anda menjadi lebih produktif. Hanya saja dalam kasus reksadana, investasi anda bersifat tidak langsung. Dengan kata lain sebenarnya anda titip investasi pada pihak lain. Itulah sebabnya anda perlu berhubungan dengan manajer investasi. Manajer investasi tersebut akan mengelola uang anda untuk diinvestasikan pada instrumen dan bidang-bidang tertentu yang dianggap aman dan menguntungkan.
Kembali ke pertanyaan Ibu Willy Santoso, mengapa perlu mengalihkan tabungan ke reksadana? Jawaban pertamanya adalah sudah saatnya anda tidak lagi sekadar menabung, tetapi berinvestasi. Dengan menabung sebanarnya uang anda bersifat pasif. Anda memang mendapatkan bunga, tetapi sekarang bunga tabungan anda tidak ada artinya apa-apa dibanding dengan inflasi dan pajak yang dikenakan. Deposito sedikit lebih baik, tetapi juga tidak cukup menguntungkan.
Itulah sebabnya anda perlu menimbang-nimbang untuk menginvestasikan uang anda. Mungkin anda bukan investor langsung yang bisa membangun pabrik kemudian menjual produk anda. Anda juga mungkin tidak berani berinvestasi langsung di bursa saham. Nah, kalau begitu reksadana memang untuk anda, karena ada lembaga yang siap anda mintai tolong menginvestasikan dana anda. Selamat berinvestasi…

Postingan populer dari blog ini

Panduan Menyimpan Dana di Bank

Risiko Investasi Reksadana

Menyiasati Penurunan Harga REKSADANA